Sejarah Dutulanaa

“Sejarah Kelurahan Dutulanaa”

 

          Filosofi Sejarah adalah untuk mempertahankan dan mengenang atau mengingat kembali suatu kejadian atau keadaan masa yang lalu, yang memiliki nilai-nilai yang sangat sakral yang menjadi dasar untuk berpijak bagi penerus sejarah itu sendiri.

DUTULANAA adalah gabungan dua kata yang mempunyai arti yaitu :

-      Dutula yang berarti Sungai

-      Naa yang berarti Nama Seorang Olongia Bionga pada saat itu, Olongia itu sendiri adalah sebutan pada Seorang Kepala Kelurahan pada jaman dulu.

Dulu sebelum menjadi Kelurahan, Dutulanaa adalah bentangan aliran sungai yang sangat besar. Oleh Olongia Bionga menyarankan agar aliran sungai tersebut di alihkan ketempat lain, supaya akan ada lahan datar yang luas, yang bisa dijadikan sebuah perkampungan dan bisa menjadi tempat tinggal oleh masyarakat setempat.

          Saran tersebeut disampaikan kepada Hutuomonu, yang selanjutnya disampaikan kepada Teman-temannya. Dengan jumlah yang sangat sedikit dan alat seadanya,mereka bersama-sama bahu-membahu melaksanakan saran Olongia Bionga tersebut. Sehingga dalam kurun waktu yang relatif tidak terlalu lama apa yang disarankan oleh Olongia Bionga terlaksana, dan bekas aliran sungai tersebut menjadi sebuah dataran dan dikenal dengan sebutan Dutula Mohengu yang ada di Kelurahan Bulota. Masyarakat pun mulai menempati serta membangun tempat tinggal seadanya ditempat itu.

          Seiring dengan perkembangan jaman, pendudukpun kian bertambah, maka pada tahun 1660 Resmi menjadi satu Desa yang namanya seperti apa yang kita ketahui saat ini yakni Dutulanaa atau menjadi Desa Dutulanaa. Adapun yang menjadi Kepala Desa pada saat itu adalah orang yang dianggap mampu oleh masyarakat, dan atas pilihan dari masyarakat tersebut terpilihlah Bapak Hedingo (Alm.) dan oleh Beliau Desa Dutulanaa dibagi menjadi Tiga Dusun yaitu : 

  1. Dusun Butato atau Butatoa

Butato yang berarti tempat melintasnya Olongia menuju danau untuk mencari ikan.

  1. Dusun Linggotu atau Hilonggo-linggotua

Linggotu yang berarti Jalan yang berlubang-lubang.

  1. Dusun Tolite

Tolite yang berarti sebuah pohon besar yang dijadikan tempat berteduh oleh Olongia saat beliau mencari ikan di Danau Limboto.

Pada tanggal 1 Januari 1981 dengan adanya Peraturan Pemerintah maka Desa Dutulanaa resmi menjadi satu Kelurahan yaitu Kelurahan Dutulanaa dimana yang menjabat Kepala Kelurahan yang pertama kali yaitu Bapak Harun Dj. Rahim (Alm.), dan 3 dusun tersebut menjadi Lingkungan dengah tetap memakai nama sebelumnya.

Akhir sejarah kami cantumkan nama-nama yang menjabat kepala Desa dan Kelurahan dari pertama terbentuk pada tahun 1660 sampai dengan tahun 2014

1.          Bapak Alm. Hedingo memerintah dari Tahun 1660 – 1709

2.          Bapak Alm. Garai Naue memerintah dari Tahun 1709 – 1775

3.          Bapak Alm. Djiba memerintah dari Tahun 1775 – 1835

4.          Bapak Alm. Hasan Djafar memerintah dari Tahun 1835 – 1841

5.          Bapak Alm. Ub. Amara memerintah dari Tahun 1841 – 1890

6.          Bapak Alm. Nani Bula memerintah dari Tahun 1890 – 1904

7.          Bapak Alm. Huntu Rahmola memerintah dari Tahun 1904 – 1935

8.          Bapak Alm. Rahim Kadir memerintah dari Tahun 1935 – 1950

9.          Bapak Alm. Notu Badu memerintah dari Tahun 1950 – 1952

10.      Bapak Yantu Badu memerintah dari Tahun 1952 – 1974

11.      Bapak Alm. Harun Dj. Rahim memerintah dari Tahun 1974 – 1982

12.      Bapak Daud Rahim memerintah dari Tahun 1982 – 1984

13.      Bapak Alm. Rudin Kau memerintah dari Tahun 1984 – 1990

14.      Bapak Alm. Danial Halid memerintah dari Tahun 1990 – 1994

15.      Bapak Kisman Pakaya memerintah dari Tahun 1994 – 1999

16.      Ibu Anitje Usman memerintah dari Tahun 1999 – 2004

17.      Bapak Romi H. Ali memerintah dari Tahun 2004 – 2009

18.      Bapak Abd. Zakir Neo S.STP memerintah dari Tahun 2009 – 2010

19.      Bapak Chandra Wijaya Tangahu S.STP memerintah dari Tahun 2010 -2014

20.      Bapak Muh. Eka Putra Olii, S.STP memerintah dari Tahun 2014-2016

21.      Bapak Moh.Putra Iqro, S.STP,M.SI memerintah dari Tahun 2016-2018

22.      Bapak Djefriyanto Nusi,S.STP,M.SI memerintah dari Tahun 2018- Agustus 2019

23.      Ibu Karlina Tombokan, S.IP memerintah dari Bulan Agustus 2019 – Desember 2022

24.      Bapak Arifin Kiay Demak, S.STP memerintah dari Tahun 2022 – Desember 2023

25.      Ibu Selvi Katili, SE memerintah dari Tahun 2024 – sampai dengan sekarang.

Demikian sekilas sejarah Kelurahan ini, kami mohon maaf atas segala kekurangan baik dari segi susunan dan tulisan maupun isi dari sejarah tersebut. Untuk itu kami ucapkan banyak terima kasih. 

0 Komentar